Menghindari Kesia-Siaan


by: Harun Yahya
Lalai menghargai berkah atau bantuan dari Allah, menghabiskan atau menghambur-hamburkan sesuatu yaitu bentuk kesia-siaan, berlawanan dengan  yang Allah peringatkan dalam A-Qur’ân:
“Dan berikanlah haknya terhadap kerabat bersahabat, juga terhadap orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kau menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu ialah kerabat setan dan setan itu sungguh ingkar terhadap Tuhannya.” (QS. Al-Isrâ’, (17):26-27)
Kelalaian atas limpahan berkah yang diberikan Allah memberikan kurangnya bersyukur padaNya. Seperti yang ditetapkan dalam Qur’ân, mengingkari syukur yakni sifat setan; oleh alasannya adalah itu, mereka yang tidak bersyukur pada Allah dengan mengabaikan ketetapanNya, menjadi “saudara iblis” atau pengikut setan.
Sementara keberkahanssemestinyasecara logisdapat meningkatkan rasa bersyukur seseorang terhadap Allah, maka menyia-nyiakannya memperlihatkan perilaku pengingkaran, sebuah sikap yang mungkin akan mencabut rahmat dan berkah Allah pada seseorang di hari alam baka.
Surga ialah tempatnya kemuliaan yang dihiasi oleh nikmat Allah yang tepat dan tak terbatas. Akan namun, tak mungkin bagi seseorang yang tetap tidak peka terhadap limpahan berkah di dunia, mampu–dengan patut–menghargai berkah Allah di surga dan memujiNya.
Agar pantas menerima surga, seseorang pertama-tama mesti menghargai apa yang sudah Allah berikan padanya dikala masih di dunia.
Meskipun seseorang mungkin menyingkir dari pemborosan yang besar, tetapi ketidakpedulian, penyalahgunaan serta ceroboh atau salah dalam mempertahankan duduk perkara-kasus yang kecil, dianggap sebagai bentuk pengingkaran syukur juga.
Lalai menghargai berkah atau pemberian dari Allah MENGHINDARI KESIA-SIAANSeorang mu’min–utamanya–harus cermat dalam duduk kasus-duduk perkara demikian alasannya adalah takut menjadi ingkar atau ceroboh dalam menghormati Allah.
Dalam Al-Qur’ân, Allah menghendaki hamba-hambaNya menemukan manfaat dari berkahNya berdasarkan cara yang terbaik, sekalipun mereka bisa menyingkir dari kesia-siaan:
“Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang anggun setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A`râaf, (7):31)

Sumber https://materibekam.blogspot.com/

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post